Selasa, 28 Juni 2016

Promil dengan Prof. Jacoeb

Setelah vacuum ga mau ke dokter atau kemana pun untuk progmil, akhirnya 27 Juni 2016 kami pergi konsul ke Prof. Dr. Teuku Zulkifli Jacoeb, SpOg (Fer) di RS Sammarie Basra Duren Sawit


Kenapa kok tiba tiba muncul nama Profesor ini ?
aku dapat referensi dari 2 teman kantor yang dipercaya punya anak oleh Allah SWT melalui diagnose detail Prof. Jacoeb padahal kedua bapak bapak ini istrinya pada “kosong” 6 dan 9 tahun. Dengar cerita teman yang begitu semangat dan merasa semua pertanyaannya di jawab detail oleh Prof Jacoeb, aku juga jadi kepingin untuk mulai progmil lagi secara medis

Singkat cerita, suami setuju dan kami pertama kali mengunjungi Prof. Jacoeb 27 Juli 2016 pas hari pertama haid dan pas bulan puasa. Datang ke sana pas maghrib dan berbuka puasa. Suster meminta maaf atas nama Prof. Jacoeb dan bilang Profesor  minta waktu untuk istirahat sholat dan berbuka puasa sampai jam 19:00 WIB karena Prof udah udah praktek dari jam 4 sore


Di list sich kami pasien nomor 13 dan urutan sudah sampai di pasien nomor 8 sebelum break maghrib. Cuma 5 pasien lagi dan kami akan dipanggil untuk konsul ..ternyataaaaaaa?? kami akhirnya dipanggil jam 10:30 malam . Dalam waktu 3,5 jam Prof. memeriksa dan mengdiagnosa 5 pasiennya …artinya Prof.tanya jawab dengan pasiennya cukup lama untuk setiap pasien

Dan namaku pun dipanggil..ketemu pertama kali dengan Prof. Jacoeb dan ternyata Prof sangat ramah walaupun mukanya keliatan udah capek. Kalau dari hasil googling beliau lahir di Lhokseumaweh Aceh, 7 Agustus 1949 artinya tahun ini usia Prof. Jacoeb memasuki usia 67 tahun #semoga panjang umur dan selalu sehat ya Prof

Konsultasi dengan Prof. Jacoeb berasa kayak konsultasi ke dosen pembimbing waktu bikin skripsi J Beliau sangat detail menjawab pertanyaan-pertanyaan kami dan jawabannya menenangkan banget

Prof  : Usia nya sekarang berapa Bu ?
Aku  : 36 tahun Dok
Prof  : ooo…barti masih bisa punya 6 anak
Aku  : haaa ? enam dok ?
Prof  : iya, emang kenapa ? ga mau punya anak
Aku  : yaaa mau banget lah Dok..makanya nich kita ke sini
Prof  : trus kalo 6 mau ga ?
Aku  : Emang ga apa apa Dok? Usia saya 36 tahun lhooo sekarang
Prof  : Bismillah..insya Allah bisa
Aku  : Aamiin YRA

Itu interaksi pertama kami dengan Profesor yang menaikkan kembali semangat kami, beliau mengajarkan pasiennya untuk optimis walaupun usia calon Ibu/ calon Bapak sudah cukup tinggi .yuuppsss that’s the point. Optimist and keep fighting !! believe that Allah will make a way and dream come true when you believe it !

Karena pada saat konsul aku nya lagi haid jadi Prof. tidak bisa memeriksa dan hanya melakukan tanya jawab dan aneka penjelasan tentang organ reproduksi wanita dan pria

Profesor menyuruhkan untuk diet dengan ga makan nasi ?? wooowww ini kyknya susaaahhh…karena berat badanku yang udah termasuk kategori obesitas (153cm/66kg) padahal 2 tahun lalu pas nikah beratku Cuma 55kg lhoooo
Kenapa di suruh diet dan menurunkan berat badan? Supaya nanti pasa saat hamil berat badan tidak terlalu melonjak drastic.
1.    Ibu hamil dengan usia 36tahun kayak aku, bila berat badan lebih ( obesitas ) akan susah untuk melahirkan normal # wah ini prof. pro ke melahirkan normal. Alhamdulillah
2.   Meminimalisir resiko janin meninggal di dalam kandungan
3.   Meminimalisir resiko melahirkan bayi kecil
Baiklah..kalau ini alasannya, aku akan diet ga makan nasi

Suami ?? Profesor menyuruh dia untuk berenti merokok !! dan istirahat yang cukup

Profesor meminta kami untuk melakukan cek darah lengkap,cek hormone, analisa sperma dan juga tindakan mikrokuretase, beliau juga menyarankan untuk cek harga semua pemeriksaan itu kebagian lab supaya nanti ga kaget dengan harganya

Harusnya cek darah lengkap suami istri dilakukan pada hari ke 7 hadi yang jatuh pada tanggal 2 Juli 2016 dan cek prolaktin, progesterone, testoteron dan tindakah mikrokuretase dilakukan di hari ke 21 haid yang jatuh pada tanggal 18 Juli 2016

tetapi karena itu H-4 Lebaran Iedul Fitri dan kami berencana pulang kampung, aku dan suami sepakat untuk melakukan semua pemeriksaan itu di siklus berikutnya dan suster di Sammarie wanti wanti banget supaya aku lapor/ nelpon ke Sammarie pada hari pertama haid berikutnya.

oh iya..untuk pendaftaran pasien baru di RS Sammarie Basra Durensawit kena biaya Rp. 50.000,- dan konsul ke professor Rp. 500.000,-
total biaya malam itu Rp. 550.000,-


1 komentar: