Setelah vacuum ga mau ke dokter atau kemana pun
untuk progmil, akhirnya 27 Juni 2016 kami pergi konsul ke Prof. Dr. Teuku
Zulkifli Jacoeb, SpOg (Fer) di RS Sammarie Basra Duren Sawit
Kenapa kok tiba tiba muncul nama Profesor ini ?
aku dapat referensi dari 2 teman kantor yang
dipercaya punya anak oleh Allah SWT melalui diagnose detail Prof. Jacoeb
padahal kedua bapak bapak ini istrinya pada “kosong” 6 dan 9 tahun. Dengar
cerita teman yang begitu semangat dan merasa semua pertanyaannya di jawab
detail oleh Prof Jacoeb, aku juga jadi kepingin untuk mulai progmil lagi secara
medis
Singkat cerita, suami setuju dan kami pertama kali
mengunjungi Prof. Jacoeb 27 Juli 2016 pas hari pertama haid dan pas bulan
puasa. Datang ke sana pas maghrib dan berbuka puasa. Suster meminta maaf atas
nama Prof. Jacoeb dan bilang Profesor
minta waktu untuk istirahat sholat dan berbuka puasa sampai jam 19:00
WIB karena Prof udah udah praktek dari jam 4 sore
Di list sich kami pasien nomor 13 dan urutan sudah
sampai di pasien nomor 8 sebelum break maghrib. Cuma 5 pasien lagi dan kami
akan dipanggil untuk konsul ..ternyataaaaaaa?? kami akhirnya dipanggil jam
10:30 malam . Dalam waktu 3,5 jam Prof. memeriksa dan mengdiagnosa 5 pasiennya
…artinya Prof.tanya jawab dengan pasiennya cukup lama untuk setiap pasien
Dan namaku pun dipanggil..ketemu pertama kali
dengan Prof. Jacoeb dan ternyata Prof sangat ramah walaupun mukanya keliatan
udah capek. Kalau dari hasil googling beliau lahir di Lhokseumaweh Aceh, 7
Agustus 1949 artinya tahun ini usia Prof. Jacoeb memasuki usia 67 tahun #semoga
panjang umur dan selalu sehat ya Prof
Konsultasi dengan Prof. Jacoeb berasa kayak
konsultasi ke dosen pembimbing waktu bikin skripsi J Beliau sangat detail
menjawab pertanyaan-pertanyaan kami dan jawabannya menenangkan banget
Prof : Usia
nya sekarang berapa Bu ?
Aku : 36
tahun Dok
Prof :
ooo…barti masih bisa punya 6 anak
Aku : haaa ?
enam dok ?
Prof : iya,
emang kenapa ? ga mau punya anak
Aku : yaaa
mau banget lah Dok..makanya nich kita ke sini
Prof : trus
kalo 6 mau ga ?
Aku : Emang
ga apa apa Dok? Usia saya 36 tahun lhooo sekarang
Prof :
Bismillah..insya Allah bisa
Aku : Aamiin
YRA
Itu interaksi pertama kami dengan Profesor yang
menaikkan kembali semangat kami, beliau mengajarkan pasiennya untuk optimis
walaupun usia calon Ibu/ calon Bapak sudah cukup tinggi .yuuppsss that’s the
point. Optimist and keep fighting !! believe that Allah will make a way and
dream come true when you believe it !
Karena pada saat konsul aku nya lagi haid jadi
Prof. tidak bisa memeriksa dan hanya melakukan tanya jawab dan aneka penjelasan
tentang organ reproduksi wanita dan pria
Profesor menyuruhkan untuk diet dengan ga makan
nasi ?? wooowww ini kyknya susaaahhh…karena berat badanku yang udah termasuk
kategori obesitas (153cm/66kg) padahal 2 tahun lalu pas nikah beratku Cuma 55kg
lhoooo
Kenapa di suruh diet dan menurunkan berat badan?
Supaya nanti pasa saat hamil berat badan tidak terlalu melonjak drastic.
1.
Ibu
hamil dengan usia 36tahun kayak aku, bila berat badan lebih ( obesitas ) akan
susah untuk melahirkan normal # wah ini prof. pro ke melahirkan normal.
Alhamdulillah
2.
Meminimalisir
resiko janin meninggal di dalam kandungan
3.
Meminimalisir
resiko melahirkan bayi kecil
Baiklah..kalau ini alasannya, aku akan diet ga
makan nasi
Suami ?? Profesor menyuruh dia untuk berenti
merokok !! dan istirahat yang cukup
Profesor meminta kami untuk melakukan cek darah
lengkap,cek hormone, analisa sperma dan juga tindakan mikrokuretase, beliau
juga menyarankan untuk cek harga semua pemeriksaan itu kebagian lab supaya
nanti ga kaget dengan harganya
Harusnya cek darah lengkap suami istri dilakukan
pada hari ke 7 hadi yang jatuh pada tanggal 2 Juli 2016 dan cek prolaktin,
progesterone, testoteron dan tindakah mikrokuretase dilakukan di hari ke 21
haid yang jatuh pada tanggal 18 Juli 2016
tetapi karena itu H-4 Lebaran Iedul Fitri dan kami
berencana pulang kampung, aku dan suami sepakat untuk melakukan semua
pemeriksaan itu di siklus berikutnya dan suster di Sammarie wanti wanti banget
supaya aku lapor/ nelpon ke Sammarie pada hari pertama haid berikutnya.
oh iya..untuk pendaftaran pasien baru di RS
Sammarie Basra Durensawit kena biaya Rp. 50.000,- dan konsul ke professor Rp.
500.000,-

lalu kelanjutannya gmn mba?
BalasHapus